Trending Topik
Latest Post
16.34
Amien Rais Minta Kader PAN Tiru Jokowi
Written By Unknown on Sabtu, 28 September 2013 | 16.34
Setelah menyindir Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo tentang
popularitasnya yang membuat banyak masyarakat jatuh hati, Ketua Majelis
Pertimbangan Partai Amanat Nasional, Amien Rais malah meminta kader-kader PAN untuk meniru mantan wali kota terbaik nomor tiga se-dunia itu.
Dalam kegiatan silahturahmi kader PAN Provinsi Kepri dengan Ketua MPP DPP PAN, Amien Rais, Jumat (27/9/2013) siang di Rumah PAN, ia malah mengimbau agar kadernya bisa meniru jejak langkah Jokowi yang gemar turun ke tengah-tengah masyarakat, ketimbang memajang foto besar-besaran di jalan.
Langkah turun ke lapangan dan menemui masyarakat secara langsung, itupun seperti yang diceritakannya terjadi di negara lain.
"Jadi Anda harus bisa keluar masuk kampung, ke tengah masyarakat. Bisa ke masjid, atau ke pabrik sana Anda datang lalu shake hand (bersalaman) itu lebih cespleng. Gambar di tengah jalan itu paling cuma bisa memikat delapan persen. Jokowi karena blusukan itu makanya terkenal banget. Ada masyarakat yang merasa merinding Gubernur mau blusukan, padahal biasa saja. Tapi karena turun, melambung, akhirnya merebut hati rakyat. Jadi jangan kalah dengan Jokowi," ungkap Amien Rais.
Menurutnya, tidak ada boleh waktu kosong bagi kader PAN tanpa kampanye bagi partai.
"Kalau dapat kursi yah itu kehendak dari sana. Kalau pun tidak, kita sudah sumbang suara untuk partai kita," tegasnya.
Secara nasional, Amien merasakan dan berharap pada Pemilu nanti, PAN mampu meninggalkan posisi partai nomor lima yang sudah diduduki tiga tahun berkali-kali. Ia bahkan yakin double digit menjadi jangkauan partai yang didirikannya itu.
"Kita tinggal menambah separuh lagi, sekitar 10,5 hingga 11 persen. Mengingat sekarang ini aset partai sudah banyak, seperti kantor DPW, lalu kader yang punya jam terbang lumayan. Akumulasi pengalaman politik dan semangat, kami yakin double digit ada dalam jangkauan," katanya.
Berada di posisi nomor lima selama ini, kata Amien, PAN selalu dihadapkan sebagai pengikut, bukan sebagai lokomotif.
"Cuma jadi pak turut atau bu turut saja, ikut yang gede. Nggak enak rasanya, karena cuma jadi pengikut. Makanya kita targetkan keluar dari posisi itu, di atas lima yah nomor empat. Syukur-syukur jadi nomor tiga. Ini juga bagian mendukung impian mas Hatta (Hatta Rajasa)," tambahnya.
Menurut Amien, jika partai masih di persentase single digit, belum dapat secara maksimal mengubah negara ini.
"Partai kalau baru 6 sampai 7 persen aduh, kalau ibaratnya mau mukul pun jab-jab eneng. Tapi kalau bisa 80 persen bisa knock down. Bagus kalau knock out. Kalau kecil kita nggak punya political average," ujar Amien lagi mengingatkan para kader di Provinsi Kepri.
Terakhir, Amien juga mengingatkan agar kadernya tidak terlalu fokus pada polling. Ia sendiri mengaku tidak lagi mempercayai polling. Pasalnya, setiap kali pemilu, PAN selalu dituliskan pada polling yang rendah, tapi kenyataannya justru bisa dua sampai tiga kali lipat.
"Tapi bukan berarti begitu, kami meremehkan polling," ujarnya.
sumber:.tribunnews.com
Dalam kegiatan silahturahmi kader PAN Provinsi Kepri dengan Ketua MPP DPP PAN, Amien Rais, Jumat (27/9/2013) siang di Rumah PAN, ia malah mengimbau agar kadernya bisa meniru jejak langkah Jokowi yang gemar turun ke tengah-tengah masyarakat, ketimbang memajang foto besar-besaran di jalan.
Langkah turun ke lapangan dan menemui masyarakat secara langsung, itupun seperti yang diceritakannya terjadi di negara lain.
"Jadi Anda harus bisa keluar masuk kampung, ke tengah masyarakat. Bisa ke masjid, atau ke pabrik sana Anda datang lalu shake hand (bersalaman) itu lebih cespleng. Gambar di tengah jalan itu paling cuma bisa memikat delapan persen. Jokowi karena blusukan itu makanya terkenal banget. Ada masyarakat yang merasa merinding Gubernur mau blusukan, padahal biasa saja. Tapi karena turun, melambung, akhirnya merebut hati rakyat. Jadi jangan kalah dengan Jokowi," ungkap Amien Rais.
Menurutnya, tidak ada boleh waktu kosong bagi kader PAN tanpa kampanye bagi partai.
"Kalau dapat kursi yah itu kehendak dari sana. Kalau pun tidak, kita sudah sumbang suara untuk partai kita," tegasnya.
Secara nasional, Amien merasakan dan berharap pada Pemilu nanti, PAN mampu meninggalkan posisi partai nomor lima yang sudah diduduki tiga tahun berkali-kali. Ia bahkan yakin double digit menjadi jangkauan partai yang didirikannya itu.
"Kita tinggal menambah separuh lagi, sekitar 10,5 hingga 11 persen. Mengingat sekarang ini aset partai sudah banyak, seperti kantor DPW, lalu kader yang punya jam terbang lumayan. Akumulasi pengalaman politik dan semangat, kami yakin double digit ada dalam jangkauan," katanya.
Berada di posisi nomor lima selama ini, kata Amien, PAN selalu dihadapkan sebagai pengikut, bukan sebagai lokomotif.
"Cuma jadi pak turut atau bu turut saja, ikut yang gede. Nggak enak rasanya, karena cuma jadi pengikut. Makanya kita targetkan keluar dari posisi itu, di atas lima yah nomor empat. Syukur-syukur jadi nomor tiga. Ini juga bagian mendukung impian mas Hatta (Hatta Rajasa)," tambahnya.
Menurut Amien, jika partai masih di persentase single digit, belum dapat secara maksimal mengubah negara ini.
"Partai kalau baru 6 sampai 7 persen aduh, kalau ibaratnya mau mukul pun jab-jab eneng. Tapi kalau bisa 80 persen bisa knock down. Bagus kalau knock out. Kalau kecil kita nggak punya political average," ujar Amien lagi mengingatkan para kader di Provinsi Kepri.
Terakhir, Amien juga mengingatkan agar kadernya tidak terlalu fokus pada polling. Ia sendiri mengaku tidak lagi mempercayai polling. Pasalnya, setiap kali pemilu, PAN selalu dituliskan pada polling yang rendah, tapi kenyataannya justru bisa dua sampai tiga kali lipat.
"Tapi bukan berarti begitu, kami meremehkan polling," ujarnya.
sumber:.tribunnews.com
Label:
Politik
16.28
Mengobati Racun Bisa Kalajengking
Bila anda terkena sengatan kalajengking dapat melakukan beberapa tip berikut sebagai langkah pertolongan pertama. Minum satu butir air kelapa muda. Campur 1/2 ons belerang halus dengan minyak tanah secukupnya, aduk rata. Oles ramuan tersebut di sekitar luka gigitan, lalu tutupi dengan daun waru. Ketimun juga dipercaya ampuh mengobati gigitan kalajengking. Penduduk Romawi selalu menggunakan buah tersebut, karena dapat membantu menghilangkan dan menetralkan toksin (racun).
sumber: Kartini
sumber: Kartini
Label:
tips
16.19
Soal Makam Uje, Pipik Anggap Sebagai Ujian
Jakarta - Hubungan antara Pipik dan Umi Tattu diketahui
merenggang sejak persoalan makam almarhum Uje direnovasi beberapa waktu
lalu. Tudingan miring pun sempat menerpa ibu empat anak ini.
Tak hanya dituding telah melakukan teror kepada sang mertua, ada ucapan tak sedap lain yang dari kelaurga Uje yang dialamatkan kepada ibu empat anak ini.
Dalam sebuah tayangan kakak kandung Uje, Aswan Faisal, menilai Pipik tak semestinya terlalu ikut campur dalam soal renovasi makam tersebut. Setelah Uje meninggal, Pipik dianggap sudah tak resmi lagi menjadi istri almarhum Uje.
Lantas bagaimana tanggapan Pipik?
"Saya hanya ingin jawab Alhamdulillah. Biarkan Allah saja yang tahu bagaimana diri saya," ujar Pipik saat ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2013).
Pipik mengungkapkan, ia berusaha ikhlas. Ia tak ingin terlalu banyak meladeni kabar miring yang menerpanya. Perempuan yang sempat menjadi model tersebut menganggap semua yang ia hadapi saat ini sebagai ujian.
"Sukses orang hidup di dunia bukan pangkat, harta, tapi saat meninggal dia dlm keadaan baik, khusnul khotimah. Allah maha tahu atas diri hambanya. Dia punya takaran, di balik ujian ada rahmat," papar Pipik.
sumber:hot.detik.com
Tak hanya dituding telah melakukan teror kepada sang mertua, ada ucapan tak sedap lain yang dari kelaurga Uje yang dialamatkan kepada ibu empat anak ini.
Dalam sebuah tayangan kakak kandung Uje, Aswan Faisal, menilai Pipik tak semestinya terlalu ikut campur dalam soal renovasi makam tersebut. Setelah Uje meninggal, Pipik dianggap sudah tak resmi lagi menjadi istri almarhum Uje.
Lantas bagaimana tanggapan Pipik?
"Saya hanya ingin jawab Alhamdulillah. Biarkan Allah saja yang tahu bagaimana diri saya," ujar Pipik saat ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2013).
Pipik mengungkapkan, ia berusaha ikhlas. Ia tak ingin terlalu banyak meladeni kabar miring yang menerpanya. Perempuan yang sempat menjadi model tersebut menganggap semua yang ia hadapi saat ini sebagai ujian.
"Sukses orang hidup di dunia bukan pangkat, harta, tapi saat meninggal dia dlm keadaan baik, khusnul khotimah. Allah maha tahu atas diri hambanya. Dia punya takaran, di balik ujian ada rahmat," papar Pipik.
sumber:hot.detik.com
Label:
Berita Utama
05.01
KHOFIFAH Indar Parawansa disambut meriah para
pendukungnya setibanya di Bandar Udara Juanda, Surabaya, hari Sabtu.
Gugatan yang diajukan Khofifah ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
diterima sebagian, sehingga ia bersama pasangannya Herman Surjadi
Sumawiredja berhak untuk ikut dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur.
Berhasil majunya Khofifah dan Herman dalam pertarungan kursi nomor satu di Jatim membuat kubu Partai Kebangkitan Bangsa semakin bersemangat untuk mendukung pasangan calonnya. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memerintahkan seluruh kader PKB untuk mendukung pasangan Khofifah-Herman. PKB akan menjatuhkan sanksi organisasi kepada kader yang tidak memberikan dukungan.
Menarik melihat pertarungan perebutan kursi Gubernur Jatim karena ini akan menentukan peta kekuatan pada Pemilihan Umum 2014. Kita tahu Pulau Jawa merupakan basis utama pemilih dalam pemilu mendatang dan Pemilihan Kepala Daerah Jatim merupakan pilkada terakhir di Pulau Jawa yang masih tersisa.
Kita tahu ada enam provinsi yang ada di Pulau Jawa. Peta kekuatan politik sekarang ini dua dikuasai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yaitu DKI Jakarta dan Jawa Tengah, dua oleh Partai Golongan Karya yaitu Banten dan Yogyakarta, serta satu oleh Partai Keadilan Sejahtera yaitu Jawa Barat.
Sebagai pemenang Pemilu 2009, kita melihat bagaimana seriusnya Partai Demokrat untuk bisa memenangi wilayah itu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Umum Partai Demokrat secara khusus memilih safari ramadan ke Jatim. Perjalanan itu bukan hanya dimaksudkan untuk safari ramadan, tetapi mendukung pasangan petahana Soekaro-Syaifullah Yusuf untuk bisa kembali memimpin Jatim.
Posisi Partai Demokrat bisa berbahaya apabila tidak mampu merebut Jatim. Kegagalan di wilayah itu akan membuat partai berkuasa ini benar-benar tidak mempunyai basis di wilayah yang paling banyak pemilihnya.
Namun perjuangan Partai Demokrat tidaklah mudah. PKB yang menyadari basis utama mereka adalah Jatim, tidak mau kehilangan wilayahnya. Kegagalan mereka untuk memenangi Jatim pada Pemilu 2009 lalu membuat PKB tidak ubahnya seperti partai gurem.
Itulah yang membuat PKB tidak lagi memperhatikan Partai Demokrat yang merupakan koalisinya di pemerintahan. PKB yang selama ini menurut saja kepada Partai Demokrat, tidak mau lagi berada di bawah bayang-bayang Partai Demokrat. Meski dengan jumlah suara yang terbatas, mereka maju untuk mendukung Khofifah dan Herman guna bersaing dengan pasangan dari Partai Demokrat.
Satu hal yang menarik untuk diperhatikan, PKB mencoba membangun kembali hubungan mereka dengan Nahdlatul Ulama. Dalam pertarungan perebutan kursi gubernur di Jatim, NU memiliki kepentingan yang sama untuk menjadikan Khofifah sebagai orang nomor satu di sana.
Setelah selama ini dimarginalkan karena perseteruannya dengan Gus Dur, PKB harus mampu merangkul NU apabila ingin kembali menjadi partai politik yang disegani. Perebutan kursi Gubernur Jatim bisa menjadi momentum bagi PKB untuk merajut kembali hubungan mereka dengan NU dan para Nahdliyin.
Muhaimin pasti merasakan bahwa PKB tidak akan ada apa-apanya apabila tidak didukung oleh NU. Daripada membuang energi yang tidak perlu untuk berseteru dengan NU, maka lebih baik bagi PKB untuk berbaikan dengan NU. Dengan dukungan dari NU, maka PKB berpeluang untuk menguasai kembali basis mereka di Jatim.
Hanya saja bukan hanya PKB dan Partai Demokrat yang mengincar Jatim. PDI Perjuangan yang disebut-sebut paling berpeluang memenangi Pemilu 2014, juga mengincar Jatim. Apabila mereka bisa memenangi Pilkada Jatim, maka semakin besarlah peluang mereka untuk menjadi pemenang pemilu dan menyusun pemerintahan.
Selain pusatnya kaum Nahdliyin, Jatim merupakan basis nasionalis. Pada Pemilu 1999 dan 2004, PDI Perjuangan merupakan pesaing utama PKB untuk mendulang suara dari Jatim. Dukungan pemilih fanatik itulah yang diandalkan PDI Perjuangan, yang menempatkan mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono sebagai calon gubernur andalan mereka.
PDI Perjuangan bisa berharap untuk mencuri suara dari persaingan antara Soekarwo dan Khofifah. Terpecahnya suara Nahdliyin bisa menguntungkan Bambang DH yang mendapat dukungan suara dari kelompok nasionalis.
Dengan peta seperti itu, Pilkada Jatim menjadi menarik untuk diperhatikan. Kecerdikan dari para calon dan juga partai politik dalam menyusun taktik dan strategi akan menentukan siapa yang akhirnya akan memenangi pertarungan pada pilkada terakhir di Pulau Jawa.
sumber:metrotvnews.com
Serunya Pertarungan di Pilkada Jatim
Written By Unknown on Rabu, 07 Agustus 2013 | 05.01
Berhasil majunya Khofifah dan Herman dalam pertarungan kursi nomor satu di Jatim membuat kubu Partai Kebangkitan Bangsa semakin bersemangat untuk mendukung pasangan calonnya. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memerintahkan seluruh kader PKB untuk mendukung pasangan Khofifah-Herman. PKB akan menjatuhkan sanksi organisasi kepada kader yang tidak memberikan dukungan.
Menarik melihat pertarungan perebutan kursi Gubernur Jatim karena ini akan menentukan peta kekuatan pada Pemilihan Umum 2014. Kita tahu Pulau Jawa merupakan basis utama pemilih dalam pemilu mendatang dan Pemilihan Kepala Daerah Jatim merupakan pilkada terakhir di Pulau Jawa yang masih tersisa.
Kita tahu ada enam provinsi yang ada di Pulau Jawa. Peta kekuatan politik sekarang ini dua dikuasai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yaitu DKI Jakarta dan Jawa Tengah, dua oleh Partai Golongan Karya yaitu Banten dan Yogyakarta, serta satu oleh Partai Keadilan Sejahtera yaitu Jawa Barat.
Sebagai pemenang Pemilu 2009, kita melihat bagaimana seriusnya Partai Demokrat untuk bisa memenangi wilayah itu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Umum Partai Demokrat secara khusus memilih safari ramadan ke Jatim. Perjalanan itu bukan hanya dimaksudkan untuk safari ramadan, tetapi mendukung pasangan petahana Soekaro-Syaifullah Yusuf untuk bisa kembali memimpin Jatim.
Posisi Partai Demokrat bisa berbahaya apabila tidak mampu merebut Jatim. Kegagalan di wilayah itu akan membuat partai berkuasa ini benar-benar tidak mempunyai basis di wilayah yang paling banyak pemilihnya.
Namun perjuangan Partai Demokrat tidaklah mudah. PKB yang menyadari basis utama mereka adalah Jatim, tidak mau kehilangan wilayahnya. Kegagalan mereka untuk memenangi Jatim pada Pemilu 2009 lalu membuat PKB tidak ubahnya seperti partai gurem.
Itulah yang membuat PKB tidak lagi memperhatikan Partai Demokrat yang merupakan koalisinya di pemerintahan. PKB yang selama ini menurut saja kepada Partai Demokrat, tidak mau lagi berada di bawah bayang-bayang Partai Demokrat. Meski dengan jumlah suara yang terbatas, mereka maju untuk mendukung Khofifah dan Herman guna bersaing dengan pasangan dari Partai Demokrat.
Satu hal yang menarik untuk diperhatikan, PKB mencoba membangun kembali hubungan mereka dengan Nahdlatul Ulama. Dalam pertarungan perebutan kursi gubernur di Jatim, NU memiliki kepentingan yang sama untuk menjadikan Khofifah sebagai orang nomor satu di sana.
Setelah selama ini dimarginalkan karena perseteruannya dengan Gus Dur, PKB harus mampu merangkul NU apabila ingin kembali menjadi partai politik yang disegani. Perebutan kursi Gubernur Jatim bisa menjadi momentum bagi PKB untuk merajut kembali hubungan mereka dengan NU dan para Nahdliyin.
Muhaimin pasti merasakan bahwa PKB tidak akan ada apa-apanya apabila tidak didukung oleh NU. Daripada membuang energi yang tidak perlu untuk berseteru dengan NU, maka lebih baik bagi PKB untuk berbaikan dengan NU. Dengan dukungan dari NU, maka PKB berpeluang untuk menguasai kembali basis mereka di Jatim.
Hanya saja bukan hanya PKB dan Partai Demokrat yang mengincar Jatim. PDI Perjuangan yang disebut-sebut paling berpeluang memenangi Pemilu 2014, juga mengincar Jatim. Apabila mereka bisa memenangi Pilkada Jatim, maka semakin besarlah peluang mereka untuk menjadi pemenang pemilu dan menyusun pemerintahan.
Selain pusatnya kaum Nahdliyin, Jatim merupakan basis nasionalis. Pada Pemilu 1999 dan 2004, PDI Perjuangan merupakan pesaing utama PKB untuk mendulang suara dari Jatim. Dukungan pemilih fanatik itulah yang diandalkan PDI Perjuangan, yang menempatkan mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono sebagai calon gubernur andalan mereka.
PDI Perjuangan bisa berharap untuk mencuri suara dari persaingan antara Soekarwo dan Khofifah. Terpecahnya suara Nahdliyin bisa menguntungkan Bambang DH yang mendapat dukungan suara dari kelompok nasionalis.
Dengan peta seperti itu, Pilkada Jatim menjadi menarik untuk diperhatikan. Kecerdikan dari para calon dan juga partai politik dalam menyusun taktik dan strategi akan menentukan siapa yang akhirnya akan memenangi pertarungan pada pilkada terakhir di Pulau Jawa.
sumber:metrotvnews.com
Label:
Politik
04.58
Pesona Joko Widodo tidak luntur meski ada Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Warga lebih tertarik berfoto bersama Gubernur DKI Jakarta
tersebut ketimbang mendengarkan pidato Presiden.
Itulah yang terjadi saat Presiden meninjau sistem pengelolaan zakat yang selama ini dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), di halaman kantor Baznas, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2013).
Awal cerita, sebenarnya Joko Widodo, yang turut mendampingi SBY, keluar dari ruangan terlebih dahulu beberapa menit sebelum SBY. Setelah itu, dilanjutkan oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, seperti Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Mereka pun berkumpul di sisi kiri podium tempat SBY berpidato.
Namun, saat Presiden SBY bersama Wapres Boediono dan Menteri Agama Suryadharma Ali keluar dari ruang kantor Baznas, Jokowi seketika melangkahkan kakinya menuju barisan wartawan dan warga yang berdiri di dekat pagar kantor Baznas yang telah dibatasi oleh garis Paspampres. Aksi Jokowi itu mengundang perhatian beberapa wartawan dan warga.
"Eh, Pak Jokowi di dekat kita. Ya ampun, saya berdiri di dekat orang bijaksana," kata seorang Ibu sambil menatap Jokowi.
Melihat Jokowi ada di dekat mereka, lantas beberapa warga pun mencoba mendekati Jokowi dan mengarahkan kamera ponsel mereka kepada Jokowi. Aksi para warga itu pun mengusik personel Paspampres yang berjaga untuk menenangkan warga yang mulai berisik melihat Jokowi. Pasalnya, saat itu SBY sedang berpidato dan situasi memang harus kondusif.
Raut muka Jokowi pun tampak serius memperhatikan pidato dan instruksi Presiden. Senyum tak muncul di wajahnya, dan matanya terus memperhatikan Presiden. Namun, warga tetap bergantian berdiri di sampingnya untuk berfoto.
Hingga Presiden selesai memberikan arahannya, warga masih terus bergantian berdiri di sisi Jokowi untuk mengabadikan momen itu. Ketika Presiden meninggalkan podium, Jokowi langsung berbalik badan dan melangkahkan kakinya dengan cepat menuju sisi kiri mobil yang ditumpangi Presiden.
Bersama Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol, mantan Wali Kota Surakarta itu mengantarkan Presiden dan rombongan hingga masuk ke dalam mobil. Setelah itu, Jokowi kembali dikerubuti warga setempat untuk berfoto.
Bahkan, ia ditarik oleh Kepala Baznas Didin Hafidhuddin yang memintanya untuk berfoto bersama karyawan Baznas yang sudah rapi membentuk barisan di halaman kantor untuk mengabadikan momen bersama tokoh yang disebut-sebut akan mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia tersebut.
sumber:megapolitan.kompas.com
Itulah yang terjadi saat Presiden meninjau sistem pengelolaan zakat yang selama ini dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), di halaman kantor Baznas, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2013).
Awal cerita, sebenarnya Joko Widodo, yang turut mendampingi SBY, keluar dari ruangan terlebih dahulu beberapa menit sebelum SBY. Setelah itu, dilanjutkan oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, seperti Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Mereka pun berkumpul di sisi kiri podium tempat SBY berpidato.
Namun, saat Presiden SBY bersama Wapres Boediono dan Menteri Agama Suryadharma Ali keluar dari ruang kantor Baznas, Jokowi seketika melangkahkan kakinya menuju barisan wartawan dan warga yang berdiri di dekat pagar kantor Baznas yang telah dibatasi oleh garis Paspampres. Aksi Jokowi itu mengundang perhatian beberapa wartawan dan warga.
"Eh, Pak Jokowi di dekat kita. Ya ampun, saya berdiri di dekat orang bijaksana," kata seorang Ibu sambil menatap Jokowi.
Melihat Jokowi ada di dekat mereka, lantas beberapa warga pun mencoba mendekati Jokowi dan mengarahkan kamera ponsel mereka kepada Jokowi. Aksi para warga itu pun mengusik personel Paspampres yang berjaga untuk menenangkan warga yang mulai berisik melihat Jokowi. Pasalnya, saat itu SBY sedang berpidato dan situasi memang harus kondusif.
Raut muka Jokowi pun tampak serius memperhatikan pidato dan instruksi Presiden. Senyum tak muncul di wajahnya, dan matanya terus memperhatikan Presiden. Namun, warga tetap bergantian berdiri di sampingnya untuk berfoto.
Hingga Presiden selesai memberikan arahannya, warga masih terus bergantian berdiri di sisi Jokowi untuk mengabadikan momen itu. Ketika Presiden meninggalkan podium, Jokowi langsung berbalik badan dan melangkahkan kakinya dengan cepat menuju sisi kiri mobil yang ditumpangi Presiden.
Bersama Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol, mantan Wali Kota Surakarta itu mengantarkan Presiden dan rombongan hingga masuk ke dalam mobil. Setelah itu, Jokowi kembali dikerubuti warga setempat untuk berfoto.
Bahkan, ia ditarik oleh Kepala Baznas Didin Hafidhuddin yang memintanya untuk berfoto bersama karyawan Baznas yang sudah rapi membentuk barisan di halaman kantor untuk mengabadikan momen bersama tokoh yang disebut-sebut akan mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia tersebut.
sumber:megapolitan.kompas.com
Label:
TOKOH
04.55
Ada Pabrik Sabu di LP Cipinang?
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (LP) Cipinang, Jakarta Timur digerebek
oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin. Berbagai bahan-bahan pembuat
narkotika jenis sabu beserta alat komunikasi seperti handphone berhasil
diamankan dalam penggerebekan ini. Dugaan pun mengalir, apakah kini LP
Cipinang beralih fungsi menjadi pabrik sabu?
Direktur Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri Brigjen Pol Arman Depari yang turut mendampingi Amir Syamsuddin, mengungkap awal mula penemuan berbagai barang yang diduga kuat sebagai bahan produksi barang haram ini. Dari 3 pengungkapan kasus peredaran narkoba yang selama sebulan terakhir ditangani, pihaknya mengendus kasus itu bermuara di LP Cipinang.
Ada indikasi narkoba jenis sabu yang disita dari 3 tersangka kasus narkotika itu didapatkan dari dalam lapas. "Ada indikator bahwa sabu atau narkoba itu berasal dari Lembaga Pemasyarakatan ini," tutur Arman Depari di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Selasa malam (6/8/2013).
"Kami lalu bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM, petugas yang melakukan tugasnya ini memang ditemukan barang yang sementara kami duga sisa bahan-bahan produksi narkoba jenis sabu. Tapi ini perlu konfirmasi dari Puslabfor Mabes Polri," imbuhnya.
Arman berjanji, pihaknya bersama dengan Kemenkumham akan mengusut kasus ini. Termasuk kemungkinan adanya petugas lapas yang turut bermain dalam produksi sabu ini.
"Kami akan cek dan harus dilakukan pemeriksaan lebih dalam kemungkinan adanya keterlibatan petugas," pungkas Arman.
sumber:liputan6.com
Direktur Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri Brigjen Pol Arman Depari yang turut mendampingi Amir Syamsuddin, mengungkap awal mula penemuan berbagai barang yang diduga kuat sebagai bahan produksi barang haram ini. Dari 3 pengungkapan kasus peredaran narkoba yang selama sebulan terakhir ditangani, pihaknya mengendus kasus itu bermuara di LP Cipinang.
Ada indikasi narkoba jenis sabu yang disita dari 3 tersangka kasus narkotika itu didapatkan dari dalam lapas. "Ada indikator bahwa sabu atau narkoba itu berasal dari Lembaga Pemasyarakatan ini," tutur Arman Depari di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Selasa malam (6/8/2013).
"Kami lalu bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM, petugas yang melakukan tugasnya ini memang ditemukan barang yang sementara kami duga sisa bahan-bahan produksi narkoba jenis sabu. Tapi ini perlu konfirmasi dari Puslabfor Mabes Polri," imbuhnya.
Arman berjanji, pihaknya bersama dengan Kemenkumham akan mengusut kasus ini. Termasuk kemungkinan adanya petugas lapas yang turut bermain dalam produksi sabu ini.
"Kami akan cek dan harus dilakukan pemeriksaan lebih dalam kemungkinan adanya keterlibatan petugas," pungkas Arman.
sumber:liputan6.com
Label:
Berita Utama
04.50
Ada Sapi, Pesawat Lion Air Over Run Saat Mendarat di Bandara Gorontalo
Jakarta - Pesawat Lion Air dari Makassar mengalami over
run saat mendarat di Bandara Gorontalo. Penyebabnya, ada sapi yang
masuk ke landasan udara.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 21.11 Wita, Selasa (6/8/2013). Pesawat itu bernomor JT 892 dengan register PK LKH.
"Pesawat sudah mendarat, tapi menghindari sapi di runway, jadi over run," kata Kapuskom Kemenhub Bambang S Ervan.
Akibat insiden ini, ban depan dan ban kiri pesawat masuk ke dalam area rumput.
sumber: detiknews
Insiden ini terjadi sekitar pukul 21.11 Wita, Selasa (6/8/2013). Pesawat itu bernomor JT 892 dengan register PK LKH.
"Pesawat sudah mendarat, tapi menghindari sapi di runway, jadi over run," kata Kapuskom Kemenhub Bambang S Ervan.
Akibat insiden ini, ban depan dan ban kiri pesawat masuk ke dalam area rumput.
sumber: detiknews
Label:
Berita Utama